MAKALAH
ASTERIIDAE
Diajukan untuk memenuhi tugas
terstruktur Taksonomi
Phanerogame
Dosen Pengampu: Bpk. Asep Mulyani, M.Pd
Disusun Oleh:
Deden
Hamdani Hapidin(1410160046)
Ikha
Farikha(1410160056)
Insan
Khalifah U(14101600)
Rini Sulastri(1410160067)
Siti
Nurhalimah(1410160069)
Kelas : BIO B / Semester IV
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
2012
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
SWT. yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
revisi makalah yang dengan pokok marteriAsteriidae.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Taksonomi
Phanerogamaepada semester 4 Tadris IPA BIOLOGI Tahun akademik 2011/2012.
Kami
ucapkan mohon ma’af apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah
ini.Kami harapkan kritik dan saran dari teman-teman demi kesempurnaan makalah
ini.Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca, peminat keilmuan dan calon
penulis di masa mendatang.
Cirebon, April 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Subkelas Asteriidae merupakan subkelas yang termaju diantara subkelas yang
telah dibahas sebelumnya pada DIvisi Magnoliophyta. Hal ini disebabkan oleh
beberapa kriteria yang dimiliki oleh familia-familia yang ada pada subkelas ini
telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, berdasarkan skala filogeni ( seriasi
) telah membuktikan bahwa familia Asteraceae merupakan familia yang termaju
dari familia-familia yang lain dan familia Apocynaceae yang primitif pada
subkelas ini.
Beberapa kriteria yang termaju dan primitif pada subkelas ini akan di
jelaskan pada tiap-tiap familia mulai dari tingkat yang primitif sampai yang
termaju sebagai berikut. Familia Apocynaceae merupakan familia yang dianggap
primitif pada subkelas ini hal ini disebabkan beberapa kriteria yang dimiliki
oleh familia ini telah maju dan masih banyak juga kriteria yang tergolong
primitif, adapun kriteria termaju yang dimiliki oleh familia ini antara lain,
pola percabangan yang simpodial, pada tanaman (Nerium oleander) duduk daun
telah berkarang, perbungaan yang majemuk, pistilluk (karpel) dengan stigma
bersatu, pada tanaman (Nerium oleander) kelamin tumbuhan diceous, dan perlekatan
karpel yang synkarp.
Terdapat kriteria yang masih primitif yang dimiliki oleh familia ini antara
lain yaitu habitusnya masih berupa pohon atau perdu, jenis daun tunggal, pada
tanaman (Plumeria acuminata) duduk daun tersebar, pertulangan daun yang masih
brachidodromous atau Craspedodromous, jenis kelamin yang biseksual, stamen
epipetal, ovarium superum, simetri bunga actinomorf, pada tanaman ( Plumeria
acuminata ) kelamin tumbuhan monoceous dan umur tumbuhan yang masih tahunan
atau beberapa tahun.
B. Rumusan
Masalah
Bagaimana ciri umum, karakteristik, klasifikasi, contoh
spesies dan peranan dari subclassis Asteriidae diantaranya dalam ordo-ordo:
1. Ordo
Gentiales dalam famili Loganiaceae dan Apocynaceae
2.
Ordo Solanales dalam famili Solanaceae, dan Convolvulaceae
3. Ordo
Lamiales dalam famili Verbenaceae dan Lamiaceae(Labiatae)
4. Ordo
Scrophulariales dalam famili Acanthaceae
5. Ordo
Rubiales dalam famili Rubiaceae
6. Ordo
Asterales dalam Asteraceae
C. Tujuan
Untuk mengetahui ciri umum, karakteristik, klasifikasi,
contoh spesies dan peranan dari subclassis Asteriidae diantaranya dalam
ordo-ordo yang telah disebutkan di atas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ordo
Gentianales
1. Famili
Loganiaceae
a.
Ciri umum
Famili Loganiaceae memiliki habitus Herba atau semak dan pohon tahunan atau abadi. Pohon berukuran sedang atau kadang-kadang besar sampai 25 (-55) m, kulit pohon
pecah-pecah sangat tidak teratur, coklat gelap, bagian dalam kulit coklat
sampai kuning. Daunnya berwarna hijau terang dan obovate-lonjong, ujungnya
biasanya pendek hingga panjang meruncing, urat sekunder agak menonjol ke bawah
tidak jelas, tangkai daun panjang, dan sebagian bebas dari tangkai daun berstipula
bulat. Perbungaan aksilar, dengan bracteola pada atau di bawah tengah, bunga harum,
corolla tabung sempit saluran berbentuk, berbentuk kepala stigma. Buah berwarna
oranye atau merah. Bunga kekuning-kuningan yang memiliki aroma yang khas.
b.
Klasifikasi
Loganiaceae adalah keluarga tanaman berbunga diklasifikasikan dalam ordo Gentianales.
Contoh genus dari Loganiaceae adalah Fragraea dan
Strychnos.
c.
Contoh spesies
Tambusu (Fragraea fragrans
Roxb.)
Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub
Kelas : Asteridae
Ordo :
Gentianales
Spesies :
Fragraea fragrans Roxb
d.
Peranan
TEMBESU
Tembesu
(Fagraea fragrans) termasuk kedalam famili Loganiaceae. Daerah penyebarannya
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, Maluku, dan Irian Jaya. Tempat
tumbuh pada tanah datar dan sarang atau tempat yang tidak becek, tanah liat
berpasir, dengan type curah hujan A sampai B pada ketinggian 0–500 dpl.
Tinggi
pohon tembesu mencapai 40 m, dengan panjang batang bebas cabang sampai 25 m,
diameter 80 cm atau lebih, dengan batang tegak dan tidak berbanir. Kulit luar
berwarna coklat sampai hitam, beralur dangkal dan sedikit mengelupas. Kayunya
keras berwarna kuning emas tua atau coklat jingga, dan termasuk ke dalam kelas
awet satu. Kayu
ini sangat
tahan lama dan
tahan terhadap serangan
rayap.
Dengan demikian
akan dipergunakan untuk
konstruksi
berat
seperti rel kereta api,
jembatan, kapal dan dermaga
serta
untuk perabotan
lantai, panel,.
Menurut
Burkill,
metafora Melayu
untuk
hati yang keras
membandingkannya dengan
Tembusu.
Di Singapura,
papan memotong
kayu
besar
yang digunakan oleh
pedagang
untuk memotong
ayam dan daging
sering dibuat dari
kayu
Tembusu.
2. Famili Apocynaceae
a.
Ciri umum
Famili Apocynaceae memiliki ciri umum berhabitus pohon,
semak dan terna, dengan getah seperti susu. Daun berhadapan atau bersilang
berhadapan (decussata), kadang-kadang tersebar atau berkarang. Daun
tunggal tanpa stipula. Bunganya biseksual, aktinomorf (kadang-kadang sedikit
zygomorf), tunggal atau majemuk tipe tandan sampai simosa, mempunyai daun
pelindung. Kelopak bunga 5. Mahkota bunga gamopetalus, pada waktu kuncup
terputar (contortus), biasanya bentuk lonceng. Benang sari sebanyak
petal, epipetalus lepas, antera dua ruang, introrsum. Putik satu dan tersusun
dari dua bakal buah yang unicarpellate yang menjadi satu. Tangkai putik satu.
b.
Klasifikasi
Familia
ini terdiri dari sekitar 1000 spesies yang tergolong dalam kurang lebih 175 genus yang tersebar di daerah
tropika. Contoh-contoh genus : Nerium, Plumeria, Thevetia, Allamanda,
Ervatabis, Vinca (Cacharantus).
c.
Contoh spesies
Kamboja (Plumeria acuminata Ait)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Spesies :
Plumeria acuminata Ait
d.
Peranan
Kamboja(Plumeria acuminate)
Tanaman kamboja (Plumeria
acuminate,W.T.Ait) mengandung senyawa agoniadin, plumierid, asam plumerat, lupeol,
dan asam serotinat, plumierid merupakan suatu zat pahit beracun. Menurut
Sastroamidjojo (1967). kandungan kimia getah tanaman ini adalah damar dan
asam plumeria C10H10O5 (oxymethyl
dioxykaneelzuur) sedangkan kulitnyamengandung zat pahit beracun. Menurut
Syamsulhidayat dan Hutapea (1991) akar dan daun Plumeria acuminate,W.T. Ait
mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol, selain itu daunnya juga
mengandung alkaloid. Tumbuhan ini mengandung fulvo plumierin, yang memperlihatkan
daya mencegah pertumbuhan bakteri. Selain itu juga mengandung
minyak atsiri antara lain geraniol, farsenol, sitronelol, fenetil alkohol
dan linalool (Tampubolon, 1981). Kulit batang kamboja mengandung flavonoid
,alkaloid, polifenol (Dalimartha,1999 ; Prihandono,1996).
Pohon kamboja telah digunakan
sebagai obat sejak zaman dulu, terutama di daerah kepulauanPasifik, Asia Timur,
dan Polinesia. Khasiat bunga kamboja secara medis belum dibuktikan,
tetapisecara empirik sudah banyak digunakan sebagai bahan obatSeluruh bagian
tanaman kamboja, seperti kulit batang, batang, daun, akar, dan bunganyamemiliki
khasiat obat. Kulit batangnya digunakan sebagai laksatif. Getah, daun, kulit
batang, danakar, serta seluruh bagian tumbuhan untuk mencegah pingsan akibat
udara panas (heat stroke),disentri basilar, gangguan pencernaan (dyspepsia),
gangguan penyerapan makanan pada anak,malnutrisi, radang hati (hepatitis
infectiosa), radang saluran napas (bronchitis), jantung berdebarkeras, TBC,
cacingan, sembelit, kencing nanah (gonorrhea), beri-beri, busung air, kapalan
(klavus),telapak kaki pecah dan bengkak, sakit gigi berlubang, luka, bisul
(furunculus), patek (frambusia),serta benjolan keras (tumor).Bahan kimia yang
terkandung pada kamboja di antaranya dammar, senyawa karet,
senyawatriterpenoid, amyrin, dan lupeol. Selain itu juga, bunga kamboja
mengandung geraniol, sitronellol,linallol, farnesol, dan fenil alkohol.
B. Ordo
Solanales
1. Famili
Solanaceae
a.
Ciri umum
Familia Solanaceae merupakan familia yang habitusnya berupa terna, semak atau
perdu, kadang-kadang berupa pohon, daun berlekuk berbagi sampai majemuk, duduknya
tersebar, karena pergeseran letak pada buku-buku kadang-kadang hampir
berpasangan, tanpa daun penumpu, bunga banci, aktinomorf atau zigomorf,
kebanyakan berbilangan 5, kelopak terdiri atas daun-daun kelopak yang
berlekatan, demikian pula mahkotanya yang berbentuk bintang, terompet atau
corong, benang sari 5, dalam bunga yang zigomorf 1 diantaranya mandul, semunya
tertanam pada mahkota, bakal buah menumpang, beruang 2 dengan sekat yang miring
terhadap bidang median, kadang-kadang beruang lebih banyak, tiap ruang berisi
banyak bakal biji, tangkai putik 1, buahnya buah buni atau buah kendaga, biji
dengan endosperm lembaga bengkok atau melingkar seperti cincin.
b.
Klasifikasi
Famili ini terbagi
dalam kurang lebih 80 marga dan seluruhnya mencakup sekitar 1700 jenis, yang
tersebar di daerah-daerah iklim panas sampai daerah-daerah iklim sedang.
Contoh-contoh : Solanum tuberosum (kentang), S.lyppopersicum
(tomat), S.melongena (terong), S.nigrum (leunca), S.torvum
(takokak), S.mammosum (terong susu).
c.
Contoh spesies
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas :
Asteridae
Ordo :
Solanales
Spesies :
Solanum nigrum L.
d.
Peranan
Leunca
Leunca mempunyai Khasiat atau manfaat
dari buah yang mungil dan berwarna hijau tersebut diantaranya bisa mngobati
berbagai macam pnyakit kulit seperti herves, borok dsb. Selain itu buah leunca
juga bisa menjadi obat kanker yang alami dan mujarab karena buah tersebut mengandung
senyawa solasonine, solasodine, solamargine, dan solanine.Senyawa itu bisa
menghambat pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali.Solasodine mempunyai efek
menghilangkan sakit (analgetik), penurunan panas, antiradang, dan
antishok.Solamargine dan solasonine mempunyai efekk antibakteri, sedangkan
solanine sebagai antimitosis.Senyawa-senyawa itu bisa mengatasi gangguan
kanker, yakni kanker payudara, leher rahim, lambung dan saluran
pernapasan.Nulai gizi yang terkandung pada daun muda leunca diantaranya adalah
alori (45 kal), protein (4,7 gr), lemak (0,5 gr), karbohidrat (8,1), kalsium
(210 mg), fosfor (80 mg), besi (6,1 mg), vitamin A (1.900 SI), vitamin B1 (0,14
mg), vitamin C (40 mg).
2. Famili
Convolvulaceae
a.
Ciri umum
Familia Convolvulaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba, terna, semak, perdu dan pohon (akuatik batang berongga), hidup
di darat yang lembab, batang berair dan berongga, daun bentuk tombak. Daun tunggal atau majemuk tanpa stipula dengan
letak tersebar, perbungaan tunggal atau majemuk, simetri bunga actinomorf,
biseksual, tetra atau pentamer, sepal lepas, persisten, petal bersatu, umumnya
membentuk lonceng, stamen sebanyak petal, pistil 1, stigma 1-2, ruang sebanyak
karpel, 2 ovul tiap ruang, ovarium superum. Bunga berbentuk terompet,
benang sari ada 6 buah, 3 panjang dan 3 pendek. Bunga
berwarna putih, batang tegak sewaktu muda, akar serabut. Jarak daun lebih dekat dibandingkan
dengan kangkung air dan ubi rambat.
b.
Klasifikasi
Convolvulaceae,
dikenal umum sebagai bindweed atau
keluarga pagi kemuliaan, adalah kelompok dari sekitar 60 genera dan lebih dari
1.650 spesies tanaman merambat kebanyakan herba, tetapi juga pohon-pohon, semak
dan herbal.
Menurut studi DF Austin (lihat
Referensi) keluarga Convolvulaceae dapat diklasifikasikan dalam Ericybeae suku,
Cressea, Convolvuleae, merremioids, Ipomoeae, Argyreiae, Poraneae, Dichondreae
dan Cuscuteae (kadang-kadang diklasifikasikan sebagai keluarga terpisah
Cuscutaceae).
c.
Contoh spesies
Kangkung (Ipomoea
sp.)
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteriidae
Ordo : Solanales
Familia : Convolculaceae
Genus : Ipomoea
Species : Ipomoea sp.
d. Peranan
Daun dan zat
tepung, akar berbonggol beberapa spesies digunakan sebagai bahan makanan
(misalnya ubi jalar dan kangkung), dan benih dimanfaatkan untuk nilai obat
mereka sebagai pencahar. Beberapa
spesies mengandung alkaloid ergoline yang mungkin bertanggung jawab atas
penggunaan spesies ini sebagai bahan campuran obat psikedelik (misalnya
ololiuhqui).
C.
Ordo Lamiales
3. Famili Verbenacae
a.
Ciri umum
Familia
Verbenaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba dan perdu dengan
daun tunggal tanpa stipula serta letak daunnya berhadapan , perbungaan majemuk
dengan simetri bunga aktinomorfdan kadang-kadang Zygomorf, kelamin tumbuhan
biseksual, mahkota berbentuk seperti bintang atau pentamer, sepal bersatu
persisten , petal bersatu ( tubus,limbus dan faux ), berbibir 2, stamen 2-4,
epipetal, pada Tectona 5 ( 4 dydinamus dan 1 staminodium ), pistil 1, letak
ovarium superum, stylus 1, karpel 2-4 , plasenta aksilaris. Familia yang
mewakili pada praktikum ini yaitu tanaman Cleredendron thomsonae dan Duranta
erecta.
b.
Klasifikasi
Keluarga Verbenaceae baru dibatasi secara
sempit mencakup sekitar 35 genus dan 1.200 spesies. genus mangrove Avicennia,
kadang-kadang ditempatkan dalam Verbenaceae atau dalam keluarga sendiri, Avicenniaceae, telah lebih
percaya diri telah ditempatkan di Acanthaceae.
c.
Contoh spesies
Kembang Bugang (Clerodendrum calamitosum)
Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
d.
Peranan
Kembang Bugang
Tanaman
ini dapat ditemukan di sekitar kampung, di kebun, tepi hutan dan jalan, kadang
ditanam di pekarangan sekitar rumah sebagai tanaman hias atau tanaman obat. Pemanfaatan : bagian yang dipakai : Daun, akar. Kegunaan Daun: disentri, demam, Wasir, kencing tidak lancar, kencing nanah.
kencing batu jenis calsium oksalat dan triple-phosphate, sifilis (lues). Akar:
Digigit ular. Buah: Disentri.
4. Famili Lamiaceae (Labiatae)
a.
Ciri umum
Familia
Lamiaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba , perdu atau pohon
dengan daun tunggal tanpa stipula , duduk daun berhadapan, perbungaan majemuk
dengan simetri bunga zygomorf, bilabiatus, sepal bersatu persisten, berbibir 2,
petal simpetal berbibir 2 (Salvia bibir atas 2 dan bawah 3, Orthosiphon bibir
atas 4 dan bawah 1), stamen 2-4, dydinamus, stylus 1, stigma 2 dan letak
ovarium superum, buah tunggal. Digunakan oleh
manusia sebagai tanaman herbal dan berguna untuk rasa, aroma, atau obat. Spesies
dari Lamiaceae terutama merupakan herba atau semak-semak dalam berbagai ukuran,
jarang berupa pohon. Siklus hidup dari anggota Lamiaceae mungkin tahunan
atau abadi.Batang biasanya persegi, terutama ketika muda, tegak atau berbaring
di tanah.
Daun berhadapan atau melingkar, decussatus dan kelenjar-bertitik. Daun
tanpa daun penumpu. Sering daun sangat aromatic karena minyak ethereal yang
terletak di kelenjar rambut.
b.
Klasifikasi
Lamiaceae, juga
disebut Labiatae, keluarga mint dari tanaman berbunga,dengan 236 genus dan
lebih dari 7.000 spesies. Digunakan oleh manusia sebagaitanaman herbal dan
berguna untuk rasa, aroma, atau obat.Spesies dari Lamiaceaeterutama merupakan
herba atau semak-semak dalam berbagai ukuran, jarang berupa pohon.Contoh;
kayu jati, kemangi.
c.
Contoh spesies
Kemangi (Ocimum sanctum)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
d.
Peranan
Kemangi
Daun Kemangi
yang harum sering digunakan untuk masakan, antara lain;
campuran pepes, karedok atau lalapan mentah. Selain itu kemangi
mengandung banyak senyawa yang berkhasiat bagi tubuh. Senyawa arginine
didalamnya terbukti mampu memperpanjang masa hidup sperma, mencegah
kemandulan dan menurunkan kadar gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang
mampu merangsang produksi hormon androgen dan estrogen.
Manfaat
kemangi masih sangat banyak, orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu
melindungi struktur sel tubuh.Sedangkan cineole, myrcene dan eugenol berfungsi
sebagai antibiotik alami dan antiperadangan. Kemangi juga kaya akan betakaroten
dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan
jantung.
Kemangi adalah
salah satu tumbuhan sayuran yang mempunyai aroma yang khas.Apalagi kalau kita
campur daunnya dipadukan sebagai pengharum dan penyedap sambal terasi.
Kandungan dan manfaat
daun kemangi mempunyai daya penenang dan mengeluarkan gas-gas dari
tubuh.Daunnya juga sering dipakai untuk bumbu hidangan daging ataupun
ikan.Kemangi juga mengandung zat minyak atsiri, protein, kalsium, fosfor, besi,
belerang, dan lain-lain.
D.
Ordo Scophulariales
1. Famili Acanthaceae
a.
Ciri umum
Acanthaceae ini adalah sebagian besar tumbuh-tumbuh atau semak yang
terdiri dari sekitar 340 marga dan 2.500 spesies, termasuk bentuk-bentuk melilit. Familia
Acanthaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba, perdu,pohon dan
liana dengan daun tunggal tanpa stipula serta letak daun berhadapan, perbungaan
majemuk atau tunggal , kelamin tumbuhan biseksual , simetri bunga aktinomorf,
mahkota tetra atau pentamer, sepal bersatu, petal sympetal, bilabiatus, stamen
4, dydinamus, 2 epipetal, sering terdapat staminodium, pistil 1, stylus 1,
stigma 1-2, letak ovarium superum dan buah tunggal.
b.
Klasifikasi
Familia ini terdiri dari sekitar 1000 spesies yang
tergolong dalam kurang lebih 175 genus yang tersebar di daerah tropika.
Contoh-contoh genus : Nerium, Plumeria, Thevetia, Allamanda, Ervatabis,
Vinca (Cacharantus).
c.
Contoh spesies
Daun
Ungu (Graptophylum
pictum Griff)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Graptophylum
Spesies : Graptophylum pictum Griff.
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Graptophylum
Spesies : Graptophylum pictum Griff.
d.
Peranan
Kandungan
dan manfaat Handeuleum/daun ungu
adalah
lendir yang bermanfaat untuk melunakkan kotoran sehingga bisa untuk mencegah
terjadinya sembelit.Selain itu juga mengandung zat tanin, alkaloid,
sitosterol glikosida.Handeuleum (daun ungu) ini juga bersifat mendinginkan.
Untuk
mengobati Reumatik (encok), ambil segenggam daun handeuleum dan di
cuci.Kemudian ditumbuk dan oleskan pada bagian tubuh yang kena encok.
E. Ordo Rubiales
1.
Famili Rubiaceae
a.
Ciri umum
Familia Rubiaceae memiliki ciri umum herba, semak, pohon, daun tunggal tersebar atau
bersilang berhadapan, berdaun penumpu dalam ketiak atau antar tangkai. Stipula
interpetiolaris atau intrapetiolaris. Bunga majemuk tipe simosa, sering berbentuk seperti bongkol. Bunga biseksual, aktinomorf, epigen, tetramer atau pentamer. Korola
berbentuk tabung, berbentuk trompet. Stamen 4-5, epipetalus. Bakal buah inferum , beruang-ruang, jarang 1- banyak,
tiap ruang dengan 1-banyak bakal biji, tangkai putik 1, buah bermacam-macam,
jarang hanya beruang 1, biji kebanyakan mempunyai endosperm, lembaga lurus atau
bengkok.
b.
Klasifikasi
Famili ini mempunyai tidak kurang 500 spesies, terbagi kurang lebih 400
genus, tersebar diseluruh dunia. Contoh-contoh genus : Coffea, Rubia,
Cinchona, Gardenia, Mussaenda, Morinda, Ixora.
c.
Contoh spesies
Soka (Ixora coccinea L)
Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas : Asterida
Ordo : Rubiales
Spesies : Ixora coccinea L.
F. Ordo Asterales
1.
Famili Asteraceae
a.
Ciri umum
Familia
Asteraceae merupakan familia yang paling maju diantara familia sebelumnya
adapun kriterian familia ini anatar lain habitusnya berupa herba, semak jarang
berupa pohon, kadang-kadang dengan getah seperti susu, daun berseling atau
berhadapan,
kadang-kadang
berbagi sangat dalam hingga menyerupai daun majemuk. Bunga merupakan
bunga cawan atau bongkol, kelamin tumbuhan biseksual atau uniseksual. Simetri aktinomorf atau zigomorf, berjumlah banyak atau
sedikit dan tersusun pada involukrum (kapitulum ), kaliks mereduksi atau
berubah bentuk menjadi pappus, korolla berbentuk tabung , Tangkai sari bebas,
Kepala sari berlekatan, berseling dengan taju-taju mahkota, Bakal buah tenggelam,
beruang I dengan satu bakal biji, Tangkai putik 1, kepala putik 2. Buahnya
buah kurung atau buah batu.
b.
Klasifikasi
Famili ini mempunyai spesies yang banyak, sekitar 14.000
spesies dengan kurang lebih 1000 genus, tersebar ke seluruh dunia.
Contoh-contoh genus : Helianthus, Aster, Porophyllus, Ageratus,
Tagetes,Vernonia, Emilia.
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas :
Asteridae
Ordo :
Asterales
Spesies : Chrysanthemum x grandiflorum
d.
Peranan
Bunga krisan
Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai bunga
hias. Manfaat lain adalah sebagai tumbuhan obat tradisional
dan penghasil racun serangga. Sebagai bunga hias, krisan di Indonesia digunakan
sebagai Bunga pot dan Bunga potong
yang biasanya digunakan untuk hiasan pernikahan.
Kandungan
Kimia Daun dan bunga krisan mengandung
saponin, di samping itu daunnya mengandung alkaloida dan tanin, sedang bunganya
juga mengandung minyak atsiri.
Selain itu, Bunga krisan berkhasiat sebagai obat sakit bengkak
pada mata dan untuk obat luka. Untuk obat bengkak mata dipakai + 10 gram
bunga krisan, dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih lalu
dinginkan sampai hangat-hangat kuku.Air hasil rebusan digunakan untuk merendam
atau mengkompres mata yang sakit.
PENUTUP
Kesimpulan
Subkelas Asteriidae
merupakan subkelas yang termaju diantara subkelas yang telah dibahas sebelumnya
pada Devisi Magnoliophyta. hal ini disebabkan oleh beberapa kriteria yang
dimiliki oleh familia-familia yang ada pada subkelas ini telah mengalami
kemajuan yang cukup pesat, berdasarkan skala filogeni (seriasi) telah
membuktikan bahwa familia Asteraceae merupakan familia yang termaju dari
familia-familia yang lain dan familia Apocynaceae yang primitif pada subkelas
ini.
Asteriidae
merupakan subkelas yang termaju dibandingkan subkelas yang lain. Asteriidae
mempunyai pollinator tertentu dan juga mempunyai polen yang khas. Tampaknya
bahwa munculnya Asteriidae berhubungan dengan evolusi insekta yang mampu
mengenali pola bunga yang kompleks. Nenek moyang Asteriidae mungkin adalah ordo
Rosales sebab cirri korola Sympetal, stamen isomer dan letaknya bergantian
dengan petal, jumlah pistilumyang banyak dengan jumlah biji yang banyak untuk
tiap ruangnya, semua ciri itu dimiliki oleh ordo Rosales.
Famili yang paling primitif dalam subkelas Asteriidae
adalah dari Famili Loganiaceae. Dan yang termaju adalah famili Asteraceae.
DAFTAR PUSTAKA
Pudjoarinto, Agus dkk.1993.BOTANI.Jakarta
:Universitas terbuka,Depdikbud
Rustaman (Rustaman’s file). 2007.
Botani Phanerogamae. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : UPI Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2004.
Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sudarso, dkk. 2005. Taksonomi
Tumbuhan Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang
Dalimartha,S.,dr.,1999,Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Kanker ,hal
62-63,Penebar Swadata,Jakarta
Tjitrosoepomo,G.2000,Morfologi
Tumbuhan,cetakan ke 12,Gadjah Mada UniversityPress,Yogyakarta
Prihandono,I. W.,1996,Isolasi dan Uji Aktifitas Anti Bakteri Kandungan Daun
Plumeriaacuminat,.Ait beserta Profil Kromatografinya,Skripsi Fakultas Farmasi
Universitas GadjahMada,Yogyakarta.
'Watson, L., dan Dallwitz, MJ 1992 dan seterusnya.
Keluarga dari tanaman berbunga: deskripsi, ilustrasi, identifikasi, dan
pengambilan informasi. Versi: 4 Maret 2011. http://delta-intkey.com '.
http://artikel-populer.blogspot.com/2012/01/10-tanaman-langka-indonesia-terpopuler.html