Rabu, 18 September 2013

MAKALAH ASTERIIDAE


MAKALAH
ASTERIIDAE
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur Taksonomi Phanerogame
Dosen Pengampu: Bpk. Asep Mulyani, M.Pd
                                                                            


LOGO IAIN
 









Disusun Oleh:
Deden Hamdani Hapidin(1410160046)
Ikha Farikha(1410160056)
Insan Khalifah U(14101600)
Rini Sulastri(1410160067)
Siti Nurhalimah(1410160069)
Kelas : BIO B / Semester IV
                                                                         


FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
2012

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan revisi makalah yang dengan pokok marteriAsteriidae.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Taksonomi Phanerogamaepada semester 4 Tadris IPA BIOLOGI Tahun akademik 2011/2012.
Kami ucapkan mohon ma’af apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini.Kami harapkan kritik dan saran dari teman-teman demi kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca, peminat keilmuan dan calon penulis di masa mendatang.


Cirebon, April 2012

                        Penyusun














BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Subkelas Asteriidae merupakan subkelas yang termaju diantara subkelas yang telah dibahas sebelumnya pada DIvisi Magnoliophyta. Hal ini disebabkan oleh beberapa kriteria yang dimiliki oleh familia-familia yang ada pada subkelas ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, berdasarkan skala filogeni ( seriasi ) telah membuktikan bahwa familia Asteraceae merupakan familia yang termaju dari familia-familia yang lain dan familia Apocynaceae yang primitif pada subkelas ini.
Beberapa kriteria yang termaju dan primitif pada subkelas ini akan di jelaskan pada tiap-tiap familia mulai dari tingkat yang primitif sampai yang termaju sebagai berikut. Familia Apocynaceae merupakan familia yang dianggap primitif pada subkelas ini hal ini disebabkan beberapa kriteria yang dimiliki oleh familia ini telah maju dan masih banyak juga kriteria yang tergolong primitif, adapun kriteria termaju yang dimiliki oleh familia ini antara lain, pola percabangan yang simpodial, pada tanaman (Nerium oleander) duduk daun telah berkarang, perbungaan yang majemuk, pistilluk (karpel) dengan stigma bersatu, pada tanaman (Nerium oleander) kelamin tumbuhan diceous, dan perlekatan karpel yang synkarp.
Terdapat kriteria yang masih primitif yang dimiliki oleh familia ini antara lain yaitu habitusnya masih berupa pohon atau perdu, jenis daun tunggal, pada tanaman (Plumeria acuminata) duduk daun tersebar, pertulangan daun yang masih brachidodromous atau Craspedodromous, jenis kelamin yang biseksual, stamen epipetal, ovarium superum, simetri bunga actinomorf, pada tanaman ( Plumeria acuminata ) kelamin tumbuhan monoceous dan umur tumbuhan yang masih tahunan atau beberapa tahun.




B.     Rumusan Masalah
Bagaimana ciri umum, karakteristik, klasifikasi, contoh spesies dan peranan dari subclassis Asteriidae diantaranya dalam ordo-ordo:
1.      Ordo Gentiales dalam famili Loganiaceae dan Apocynaceae
2.      Ordo Solanales dalam famili Solanaceae, dan Convolvulaceae
3.      Ordo Lamiales dalam famili Verbenaceae dan Lamiaceae(Labiatae)
4.      Ordo Scrophulariales dalam famili Acanthaceae
5.      Ordo Rubiales dalam famili Rubiaceae
6.      Ordo Asterales dalam Asteraceae

C.    Tujuan
Untuk mengetahui ciri umum, karakteristik, klasifikasi, contoh spesies dan peranan dari subclassis Asteriidae diantaranya dalam ordo-ordo yang telah disebutkan di atas.

















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Ordo Gentianales
1.      Famili Loganiaceae
a.    Ciri umum
Famili Loganiaceae memiliki habitus Herba atau semak dan pohon tahunan atau abadi. Pohon berukuran sedang atau kadang-kadang besar sampai 25 (-55) m, kulit pohon pecah-pecah sangat tidak teratur, coklat gelap, bagian dalam kulit coklat sampai kuning. Daunnya berwarna hijau terang dan obovate-lonjong, ujungnya biasanya pendek hingga panjang meruncing, urat sekunder agak menonjol ke bawah tidak jelas, tangkai daun panjang, dan sebagian bebas dari tangkai daun berstipula bulat. Perbungaan aksilar, dengan bracteola pada atau di bawah tengah, bunga harum, corolla tabung sempit saluran berbentuk, berbentuk kepala stigma. Buah berwarna oranye atau merah. Bunga kekuning-kuningan yang memiliki aroma yang khas.

b.   Klasifikasi
Loganiaceae adalah keluarga tanaman berbunga diklasifikasikan dalam ordo Gentianales. Contoh genus dari Loganiaceae adalah  Fragraea dan Strychnos.
 

c.    Contoh spesies
Tambusu (Fragraea fragrans Roxb.)
Kingdom
         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Gentianales
Famili              : Loganiaceae
Genus              : Fragraea
Spesies             : Fragraea fragrans Roxb
d.   Peranan
TEMBESU
Tembesu (Fagraea fragrans) termasuk kedalam famili Loganiaceae. Daerah penyebarannya Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, Maluku, dan Irian Jaya. Tempat tumbuh pada tanah datar dan sarang atau tempat yang tidak becek, tanah liat berpasir, dengan type curah hujan A sampai B pada ketinggian 0–500 dpl.
Tinggi pohon tembesu mencapai 40 m, dengan panjang batang bebas cabang sampai 25 m, diameter 80 cm atau lebih, dengan batang tegak dan tidak berbanir. Kulit luar berwarna coklat sampai hitam, beralur dangkal dan sedikit mengelupas. Kayunya keras berwarna kuning emas tua atau coklat jingga, dan termasuk ke dalam kelas awet satu. Kayu ini sangat tahan lama dan tahan terhadap serangan rayap. Dengan demikian akan dipergunakan untuk konstruksi berat seperti rel kereta api, jembatan, kapal dan dermaga serta untuk perabotan lantai, panel,. Menurut Burkill, metafora Melayu untuk hati yang keras membandingkannya dengan Tembusu. Di Singapura, papan memotong kayu besar yang digunakan oleh pedagang untuk memotong ayam dan daging sering dibuat dari kayu Tembusu.

2.      Famili Apocynaceae
a.    Ciri umum
Famili Apocynaceae memiliki ciri umum berhabitus pohon, semak dan terna, dengan getah seperti susu. Daun berhadapan atau bersilang berhadapan (decussata), kadang-kadang tersebar atau berkarang. Daun tunggal tanpa stipula. Bunganya biseksual, aktinomorf (kadang-kadang sedikit zygomorf), tunggal atau majemuk tipe tandan sampai simosa, mempunyai daun pelindung. Kelopak bunga 5. Mahkota bunga gamopetalus, pada waktu kuncup terputar (contortus), biasanya bentuk lonceng. Benang sari sebanyak petal, epipetalus lepas, antera dua ruang, introrsum. Putik satu dan tersusun dari dua bakal buah yang unicarpellate yang menjadi satu. Tangkai putik satu.
b.   Klasifikasi
Familia ini terdiri dari sekitar 1000 spesies yang tergolong dalam kurang lebih 175 genus yang tersebar di daerah tropika. Contoh-contoh genus : Nerium, Plumeria, Thevetia, Allamanda, Ervatabis, Vinca (Cacharantus).

c.    Contoh spesies
Kamboja (Plumeria acuminata Ait)
Kingdom
         : Plantae
Divisi
               : Magnoliophyta
Kelas
               : Magnoliopsida
Sub Kelas
        : Asteridae
Ordo
                : Gentianales
Famili
              : Apocynaceae
Genus              : Plumeria
Spesies            : Plumeria acuminata Ait

d.   Peranan
Kamboja(Plumeria acuminate)   
Tanaman kamboja (Plumeria acuminate,W.T.Ait) mengandung senyawa agoniadin, plumierid, asam plumerat, lupeol, dan asam serotinat, plumierid merupakan suatu zat pahit beracun. Menurut Sastroamidjojo (1967). kandungan kimia getah tanaman ini adalah damar dan asam plumeria C10H10O5 (oxymethyl dioxykaneelzuur) sedangkan kulitnyamengandung zat pahit beracun. Menurut Syamsulhidayat dan Hutapea (1991) akar dan daun Plumeria acuminate,W.T. Ait mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol, selain itu daunnya juga mengandung alkaloid. Tumbuhan ini mengandung fulvo plumierin, yang memperlihatkan daya mencegah pertumbuhan bakteri. Selain itu juga mengandung minyak   atsiri antara lain geraniol, farsenol, sitronelol, fenetil alkohol dan linalool (Tampubolon, 1981). Kulit batang kamboja mengandung flavonoid ,alkaloid, polifenol (Dalimartha,1999 ; Prihandono,1996).
Pohon kamboja telah digunakan sebagai obat sejak zaman dulu, terutama di daerah kepulauanPasifik, Asia Timur, dan Polinesia. Khasiat bunga kamboja secara medis belum dibuktikan, tetapisecara empirik sudah banyak digunakan sebagai bahan obatSeluruh bagian tanaman kamboja, seperti kulit batang, batang, daun, akar, dan bunganyamemiliki khasiat obat. Kulit batangnya digunakan sebagai laksatif. Getah, daun, kulit batang, danakar, serta seluruh bagian tumbuhan untuk mencegah pingsan akibat udara panas (heat stroke),disentri basilar, gangguan pencernaan (dyspepsia), gangguan penyerapan makanan pada anak,malnutrisi, radang hati (hepatitis infectiosa), radang saluran napas (bronchitis), jantung berdebarkeras, TBC, cacingan, sembelit, kencing nanah (gonorrhea), beri-beri, busung air, kapalan (klavus),telapak kaki pecah dan bengkak, sakit gigi berlubang, luka, bisul (furunculus), patek (frambusia),serta benjolan keras (tumor).Bahan kimia yang terkandung pada kamboja di antaranya dammar, senyawa karet, senyawatriterpenoid, amyrin, dan lupeol. Selain itu juga, bunga kamboja mengandung geraniol, sitronellol,linallol, farnesol, dan fenil alkohol.

B.     Ordo Solanales
1.      Famili Solanaceae
a.    Ciri umum
Familia Solanaceae merupakan familia yang habitusnya berupa terna, semak atau perdu, kadang-kadang berupa pohon, daun berlekuk berbagi sampai majemuk, duduknya tersebar, karena pergeseran letak pada buku-buku kadang-kadang hampir berpasangan, tanpa daun penumpu, bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, kebanyakan berbilangan 5, kelopak terdiri atas daun-daun kelopak yang berlekatan, demikian pula mahkotanya yang berbentuk bintang, terompet atau corong, benang sari 5, dalam bunga yang zigomorf 1 diantaranya mandul, semunya tertanam pada mahkota, bakal buah menumpang, beruang 2 dengan sekat yang miring terhadap bidang median, kadang-kadang beruang lebih banyak, tiap ruang berisi banyak bakal biji, tangkai putik 1, buahnya buah buni atau buah kendaga, biji dengan endosperm lembaga bengkok atau melingkar seperti cincin.

b.   Klasifikasi
Famili ini terbagi dalam kurang lebih 80 marga dan seluruhnya mencakup sekitar 1700 jenis, yang tersebar di daerah-daerah iklim panas sampai daerah-daerah iklim sedang. Contoh-contoh : Solanum tuberosum (kentang), S.lyppopersicum (tomat), S.melongena (terong), S.nigrum (leunca), S.torvum (takokak), S.mammosum (terong susu).

c.    Contoh spesies
Solanum nigrumRanti (Solanum nigrum L.)
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Solanales
Famili              : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus              : Solanum
Spesies             : Solanum nigrum L.

d.   Peranan
Leunca
Leunca mempunyai Khasiat atau manfaat dari buah yang mungil dan berwarna hijau tersebut diantaranya bisa mngobati berbagai macam pnyakit kulit seperti herves, borok dsb. Selain itu buah leunca juga bisa menjadi obat kanker yang alami dan mujarab karena buah tersebut mengandung senyawa solasonine, solasodine, solamargine, dan solanine.Senyawa itu bisa menghambat pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali.Solasodine mempunyai efek menghilangkan sakit (analgetik), penurunan panas, antiradang, dan antishok.Solamargine dan solasonine mempunyai efekk antibakteri, sedangkan solanine sebagai antimitosis.Senyawa-senyawa itu bisa mengatasi gangguan kanker, yakni kanker payudara, leher rahim, lambung dan saluran pernapasan.Nulai gizi yang terkandung pada daun muda leunca diantaranya adalah alori (45 kal), protein (4,7 gr), lemak (0,5 gr), karbohidrat (8,1), kalsium (210 mg), fosfor (80 mg), besi (6,1 mg), vitamin A (1.900 SI), vitamin B1 (0,14 mg), vitamin C (40 mg).

2.      Famili Convolvulaceae
a.    Ciri umum
Familia Convolvulaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba, terna, semak, perdu dan pohon (akuatik batang berongga), hidup di darat yang lembab, batang berair dan berongga, daun bentuk tombak. Daun  tunggal atau majemuk tanpa stipula dengan letak tersebar, perbungaan tunggal atau majemuk, simetri bunga actinomorf, biseksual, tetra atau pentamer, sepal lepas, persisten, petal bersatu, umumnya membentuk lonceng, stamen sebanyak petal, pistil 1, stigma 1-2, ruang sebanyak karpel, 2 ovul tiap ruang, ovarium superum. Bunga berbentuk terompet, benang sari ada 6 buah, 3 panjang dan 3 pendek. Bunga berwarna putih, batang tegak sewaktu muda, akar serabut. Jarak daun lebih dekat dibandingkan dengan kangkung air dan ubi rambat.

b.   Klasifikasi
Convolvulaceae, dikenal umum  sebagai bindweed atau keluarga pagi kemuliaan, adalah kelompok dari sekitar 60 genera dan lebih dari 1.650 spesies tanaman merambat kebanyakan herba, tetapi juga pohon-pohon, semak dan herbal.
Menurut studi DF Austin (lihat Referensi) keluarga Convolvulaceae dapat diklasifikasikan dalam Ericybeae suku, Cressea, Convolvuleae, merremioids, Ipomoeae, Argyreiae, Poraneae, Dichondreae dan Cuscuteae (kadang-kadang diklasifikasikan sebagai keluarga terpisah Cuscutaceae).

c.    Contoh spesies
Kangkung (Ipomoea sp.)
Devisi              : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Asteriidae
Ordo                : Solanales
Familia             : Convolculaceae
Genus              : Ipomoea
Species            : Ipomoea sp.


d.   Peranan
Daun dan zat tepung, akar berbonggol beberapa spesies digunakan sebagai bahan makanan (misalnya ubi jalar dan kangkung), dan benih dimanfaatkan untuk nilai obat mereka sebagai pencahar. Beberapa spesies mengandung alkaloid ergoline yang mungkin bertanggung jawab atas penggunaan spesies ini sebagai bahan campuran obat psikedelik (misalnya ololiuhqui).

C.    Ordo Lamiales
3.      Famili Verbenacae
a.    Ciri umum
Familia Verbenaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba dan perdu dengan daun tunggal tanpa stipula serta letak daunnya berhadapan , perbungaan majemuk dengan simetri bunga aktinomorfdan kadang-kadang Zygomorf, kelamin tumbuhan biseksual, mahkota berbentuk seperti bintang atau pentamer, sepal bersatu persisten , petal bersatu ( tubus,limbus dan faux ), berbibir 2, stamen 2-4, epipetal, pada Tectona 5 ( 4 dydinamus dan 1 staminodium ), pistil 1, letak ovarium superum, stylus 1, karpel 2-4 , plasenta aksilaris. Familia yang mewakili pada praktikum ini yaitu tanaman Cleredendron thomsonae dan Duranta erecta.

b.   Klasifikasi
Keluarga Verbenaceae baru dibatasi secara sempit mencakup sekitar 35 genus dan 1.200 spesies. genus mangrove Avicennia, kadang-kadang ditempatkan dalam Verbenaceae atau dalam keluarga sendiri, Avicenniaceae, telah lebih percaya diri telah ditempatkan di Acanthaceae.

c.    Contoh spesies
Kembang Bugang (Clerodendrum calamitosum)
Kingdom
              : Plantae
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas
                    : Magnoliopsida
Sub Kelas
             : Asteridae
Ordo
                     : Lamiales
Famili
                   : Verbenaceae
Genus                   : Clerodendrum
Spesies
                  : Clerodendrum calamitosum L.

d.   Peranan
Kembang Bugang
Tanaman ini dapat ditemukan di sekitar kampung, di kebun, tepi hutan dan jalan, kadang ditanam di pekarangan sekitar rumah sebagai tanaman hias atau tanaman obat. Pemanfaatan : bagian yang dipakai : Daun, akar. Kegunaan Daun: disentri, demam, Wasir, kencing tidak lancar, kencing nanah. kencing batu jenis calsium oksalat dan triple-phosphate, sifilis (lues). Akar: Digigit ular. Buah: Disentri.

4.      Famili Lamiaceae (Labiatae)
a.    Ciri umum
Familia Lamiaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba , perdu atau pohon dengan daun tunggal tanpa stipula , duduk daun berhadapan, perbungaan majemuk dengan simetri bunga zygomorf, bilabiatus, sepal bersatu persisten, berbibir 2, petal simpetal berbibir 2 (Salvia bibir atas 2 dan bawah 3, Orthosiphon bibir atas 4 dan bawah 1), stamen 2-4, dydinamus, stylus 1, stigma 2 dan letak ovarium superum, buah tunggal.  Digunakan oleh manusia sebagai tanaman herbal dan berguna untuk rasa, aroma, atau obat. Spesies dari Lamiaceae terutama merupakan herba atau semak-semak dalam berbagai ukuran, jarang berupa pohon. Siklus hidup dari anggota Lamiaceae mungkin tahunan atau abadi.Batang biasanya persegi, terutama ketika muda, tegak atau berbaring di tanah.
Daun berhadapan atau melingkar, decussatus dan kelenjar-bertitik. Daun tanpa daun penumpu. Sering daun sangat aromatic karena minyak ethereal yang terletak di kelenjar rambut.

b.   Klasifikasi
Lamiaceae, juga disebut Labiatae, keluarga mint dari tanaman berbunga,dengan 236 genus dan lebih dari 7.000 spesies. Digunakan oleh manusia sebagaitanaman herbal dan berguna untuk rasa, aroma, atau obat.Spesies dari Lamiaceaeterutama merupakan herba atau semak-semak dalam berbagai ukuran, jarang berupa pohon.Contoh; kayu jati, kemangi.

c.    Contoh spesies
Kemangi (Ocimum sanctum)
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Lamiales
Famili              : Lamiaceae
Genus              :
Ocimum
Spesies             : Ocimum sanctum 


d.   Peranan
Kemangi
Daun Kemangi yang harum sering digunakan untuk masakan, antara lain; campuran pepes, karedok atau lalapan mentah. Selain  itu kemangi mengandung banyak senyawa yang berkhasiat bagi tubuh. Senyawa arginine didalamnya  terbukti mampu memperpanjang masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan kadar gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang produksi hormon androgen dan estrogen.
Manfaat kemangi masih sangat banyak, orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh.Sedangkan cineole, myrcene dan eugenol berfungsi sebagai antibiotik alami dan antiperadangan. Kemangi juga kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung.
Kemangi adalah salah satu tumbuhan sayuran yang mempunyai aroma yang khas.Apalagi kalau kita campur daunnya dipadukan sebagai pengharum dan penyedap sambal terasi.
Kandungan dan manfaat daun kemangi mempunyai daya penenang dan mengeluarkan gas-gas dari tubuh.Daunnya juga sering dipakai untuk bumbu hidangan daging ataupun ikan.Kemangi juga mengandung zat minyak atsiri, protein, kalsium, fosfor, besi, belerang, dan lain-lain.

D.    Ordo Scophulariales
1.      Famili Acanthaceae
a.    Ciri umum
Acanthaceae ini adalah sebagian besar tumbuh-tumbuh atau semak yang terdiri dari sekitar 340 marga dan 2.500 spesies, termasuk bentuk-bentuk melilit. Familia Acanthaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba, perdu,pohon dan liana dengan daun tunggal tanpa stipula serta letak daun berhadapan, perbungaan majemuk atau tunggal , kelamin tumbuhan biseksual , simetri bunga aktinomorf, mahkota tetra atau pentamer, sepal bersatu, petal sympetal, bilabiatus, stamen 4, dydinamus, 2 epipetal, sering terdapat staminodium, pistil 1, stylus 1, stigma 1-2, letak ovarium superum dan buah tunggal.

b.   Klasifikasi
Familia ini terdiri dari sekitar 1000 spesies yang tergolong dalam kurang lebih 175 genus yang tersebar di daerah tropika. Contoh-contoh genus : Nerium, Plumeria, Thevetia, Allamanda, Ervatabis, Vinca (Cacharantus).

c.    Contoh spesies
Graptophylum pictumDaun Ungu (Graptophylum pictum Griff)
Kingdom
         : Plantae
Divisi
               : Magnoliophyta
Kelas
               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo
                : Scrophulariales
Famili
              : Acanthaceae
Genus
              : Graptophylum
Spesies
             : Graptophylum pictum Griff.

d.   Peranan
Kandungan dan manfaat Handeuleum/daun ungu adalah lendir yang bermanfaat untuk melunakkan kotoran sehingga bisa untuk mencegah terjadinya sembelit.Selain itu juga mengandung zat tanin, alkaloid, sitosterol glikosida.Handeuleum (daun ungu) ini juga bersifat mendinginkan.
Untuk mengobati Reumatik (encok), ambil segenggam daun handeuleum dan di cuci.Kemudian ditumbuk dan oleskan pada bagian tubuh yang kena encok.



E.     Ordo Rubiales
1.      Famili Rubiaceae
a.    Ciri umum
Familia Rubiaceae memiliki ciri umum herba, semak, pohon, daun tunggal tersebar atau bersilang berhadapan, berdaun penumpu dalam ketiak atau antar tangkai. Stipula interpetiolaris atau intrapetiolaris. Bunga majemuk tipe simosa, sering berbentuk seperti bongkol. Bunga biseksual, aktinomorf, epigen, tetramer atau pentamer. Korola berbentuk tabung, berbentuk trompet. Stamen 4-5, epipetalus. Bakal buah inferum , beruang-ruang, jarang 1- banyak, tiap ruang dengan 1-banyak bakal biji, tangkai putik 1, buah bermacam-macam, jarang hanya beruang 1, biji kebanyakan mempunyai endosperm, lembaga lurus atau bengkok.

b.   Klasifikasi
Famili ini mempunyai tidak kurang 500 spesies, terbagi kurang lebih 400 genus, tersebar diseluruh dunia. Contoh-contoh genus : Coffea, Rubia, Cinchona, Gardenia, Mussaenda, Morinda, Ixora.

c.    Contoh spesies
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTRAKGaYzpPuzxCfQXI7QAKsGKsqyIwNnleleOJ7EaCPTZzzKd6MEO7BASoka (Ixora coccinea L)
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Asterida
Ordo                : Rubiales
Famili              : Rubiaceae 
Genus              : Ixora
Spesies             : Ixora coccinea L.



F.     Ordo Asterales
1.      Famili Asteraceae
a.    Ciri umum
Familia Asteraceae merupakan familia yang paling maju diantara familia sebelumnya adapun kriterian familia ini anatar lain habitusnya berupa herba, semak jarang berupa pohon, kadang-kadang dengan getah seperti susu, daun berseling atau berhadapan, kadang-kadang berbagi sangat dalam hingga menyerupai daun majemuk. Bunga merupakan bunga cawan atau bongkol, kelamin tumbuhan biseksual atau uniseksual. Simetri aktinomorf atau zigomorf, berjumlah banyak atau sedikit dan tersusun pada involukrum (kapitulum ), kaliks mereduksi atau berubah bentuk menjadi pappus, korolla berbentuk tabung , Tangkai sari bebas, Kepala sari berlekatan, berseling dengan taju-taju mahkota, Bakal buah tenggelam, beruang I dengan satu bakal biji, Tangkai putik 1, kepala putik 2. Buahnya buah kurung atau buah batu.

b.   Klasifikasi
Famili ini mempunyai spesies yang banyak, sekitar 14.000 spesies dengan kurang lebih 1000 genus, tersebar ke seluruh dunia. Contoh-contoh genus : Helianthus, Aster, Porophyllus, Ageratus, Tagetes,Vernonia, Emilia.

c.    Chrysanthemum x grandiflorumContoh spesies
Bunga Krisan
(Chrysanthemum x grandiflorum)
Kingdom
         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
 Kelas
              : Magnoliopsida
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Asterales
Famili              : Asteraceae
Genus              : Chrysanthemum
Spesies             : Chrysanthemum x grandiflorum

d.   Peranan
Bunga krisan
Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai bunga hias. Manfaat lain adalah sebagai tumbuhan obat tradisional dan penghasil racun serangga. Sebagai bunga hias, krisan di Indonesia digunakan sebagai Bunga pot dan Bunga potong yang biasanya digunakan untuk hiasan pernikahan.
Kandungan Kimia Daun dan bunga krisan mengandung saponin, di samping itu daunnya mengandung alkaloida dan tanin, sedang bunganya juga mengandung minyak atsiri. Selain itu, Bunga krisan berkhasiat sebagai obat sakit bengkak pada mata dan untuk obat luka.  Untuk obat bengkak mata dipakai + 10 gram bunga krisan, dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih lalu dinginkan sampai hangat-hangat kuku.Air hasil rebusan digunakan untuk merendam atau mengkompres mata yang sakit.


















PENUTUP
Kesimpulan
Subkelas Asteriidae merupakan subkelas yang termaju diantara subkelas yang telah dibahas sebelumnya pada Devisi Magnoliophyta. hal ini disebabkan oleh beberapa kriteria yang dimiliki oleh familia-familia yang ada pada subkelas ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, berdasarkan skala filogeni (seriasi) telah membuktikan bahwa familia Asteraceae merupakan familia yang termaju dari familia-familia yang lain dan familia Apocynaceae yang primitif pada subkelas ini.
Asteriidae merupakan subkelas yang termaju dibandingkan subkelas yang lain. Asteriidae mempunyai pollinator tertentu dan juga mempunyai polen yang khas. Tampaknya bahwa munculnya Asteriidae berhubungan dengan evolusi insekta yang mampu mengenali pola bunga yang kompleks. Nenek moyang Asteriidae mungkin adalah ordo Rosales sebab cirri korola Sympetal, stamen isomer dan letaknya bergantian dengan petal, jumlah pistilumyang banyak dengan jumlah biji yang banyak untuk tiap ruangnya, semua ciri itu dimiliki oleh ordo Rosales.
Famili yang paling primitif dalam subkelas Asteriidae adalah dari Famili Loganiaceae. Dan yang termaju adalah famili Asteraceae.












DAFTAR PUSTAKA

Pudjoarinto, Agus dkk.1993.BOTANI.Jakarta :Universitas terbuka,Depdikbud
Rustaman (Rustaman’s file). 2007. Botani Phanerogamae. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : UPI Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2004. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sudarso, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang
Dalimartha,S.,dr.,1999,Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Kanker ,hal 62-63,Penebar Swadata,Jakarta
 Tjitrosoepomo,G.2000,Morfologi Tumbuhan,cetakan ke 12,Gadjah Mada UniversityPress,Yogyakarta
Prihandono,I. W.,1996,Isolasi dan Uji Aktifitas Anti Bakteri Kandungan Daun Plumeriaacuminat,.Ait beserta Profil Kromatografinya,Skripsi Fakultas Farmasi Universitas GadjahMada,Yogyakarta.
'Watson, L., dan Dallwitz, MJ 1992 dan seterusnya. Keluarga dari tanaman berbunga: deskripsi, ilustrasi, identifikasi, dan pengambilan informasi. Versi: 4 Maret 2011. http://delta-intkey.com '.
http://artikel-populer.blogspot.com/2012/01/10-tanaman-langka-indonesia-terpopuler.html